Fi’il Mazid Bitsalatsati Ahrufin (Kata Kerja Tambahan 3 Huruf)
Bagian ketiga
dari fi’il mazid adalah fi’il (kata kerja tambahan 3 huruf), merupakan
fi’il yang memiliki tambahan 3 huruf dari huruf aslinya. Bagian ini terdiri
dari 4 bab.
BAB PERTAMA : اِستَفْعَلَ
– يَسْتَفْعِلُ – اِسْتِفْعَالًا
Contoh: اِسْتَخْرَجَ
– يَسْتَخْرِجُ – اِسْتِخْرَاجًا
Tanda fi’il ini
adalah memiliki tambahan 3 huruf di bentuk madhi-nya yaitu: alif, sin, ta’ pada
awalnya. Bentuk ini digunakan untuk menunjukkan makna muta’addi (biasanya),
tapi kadang-kadang menunjukkan makna lazim.
Contoh yang muta’addi:
اِسْتَخْرَجَ زيدٌ المالَ
Contoh yang
lazim: اِسْتَحْجَرَ الطِّينُ ‘tanah itu menjadi batu’.
Kadang-kadang
timbangan ini menunjukkan makna tuntutan pekerjaan (litholabil fi’li). Contoh: أستغفر الله
BAB KEDUA: اِفْعَوْعَلَ
– يَفْعَوْعِلُ – اِفْعِيْعَالًا
Wazannya : اِعْشَوْشَبَ
– يَعْشَوْشِبُ – اِعشِيْشَابًا
Fi’il ini
ditandai dengan tambahan hamzah di awalnya, dan huruf lainnya dari jenis ‘ain
fi’ilnya, dan wawu diantara ‘ain dan lam.
Bentuk timbangan
ini untuk menunjukkan makna mubalagah ‘berlebihan’. Hal ini karena dikatakan: عَشَبَ
الْأَرْضُ ‘telah merumput tanah’ artinya ada beberapa rumput tumbuh di sebidang
tanah. Dan dikatakan: اِعْشَوْشَبَ الْأَرْضُ ‘telah penuh tanah dengan rumput’ apabila tanah tersebut sudah tertutup
dengan rumput hijau secara utuh.
BAB KETIGA: اِفعَوَّلَ
– يَفْعَوِّلُ – اِفْعِوَّالًا
Wazannya: اِجْلَوَّذَ
– يَجْلَوِّذُ – اِجْلَوَّاذًا
Tanda fi’il ini
adalah terdiri dari enam huruf dengan tambahan huruf hamzah diawalnya dan dua
wawu diantara ‘ain dan lam fi’ilnya.
Bentuk ini menunjukkan
makna mubalagah ‘berlebihan’. Hal ini karena dikatakan: جَلَذَ
الْإِبِلُ apabila
berjalan dengan jalan yang cepat. Dan dikatakan: اِجْلَوَّذَ
الْإِبِلُ apabila berjalan dengan kecepatan yang terus
bertambah.
BAB KEEMPAT: اِفْعَالَّ
– يَفْعَالُّ – اِفْعِيْلَالًا
Wazannya: اِحْمَارَّ
– يَحْمَارُّ – اِحْمِيْرَارًا
Tandanya fi’il
ini adalah terdiri dari enam huruf pada bentuk madhinya dengan tambahan huruf
hamzah di awalnya dan alif diantara ‘ain dan lam, serta huruf lainnya dari
jenis lam fi’ilnya di akhirnya.
Bentuk timbangan
ini adalah untuk menunjukkan makna mubalagah ‘berlebihan’ seperti pada bab اِفْعَلّ tapi timbangan ini menunjukkan
makna yang lebih lagi.
Contoh: اِحْمَارَّ زَيْدٌ ‘Zaid menjadi sangat memerah’.
Post a Comment for " Fi’il Mazid Bitsalatsati Ahrufin (Kata Kerja Tambahan 3 Huruf)"