Pengertian, Macam, dan Contoh Isytiqoq
Pengertian
Istiqoq adalah membentuk lafaz (kata) dari kata yang lain
darinya dengan syarat antara kata pertama (yang berubah) dan kedua (yang diubah)
memiliki struktur yang sama secara makna, susunan, dan perubahan keduanya dalam
shigot tertentu.
Contoh: istiqoqnya kalimat كاتب dari kata كتب , dan مطبعة
dari kata طبع
.
Sejarah lahirnya isytiqoq
Dalam sejarah ahli nahwu mazhab bashrah dan kuffah
berbeda pendapat tentang asal isstiqoq (yang mana mendahului yang mana). Mazhab
Bashrah mengatakan bahwa asal kata adalah mashdar (isim ’kata benda’).
Sedangkan mazhab Kuffah mengatakan bahwa asal kata adalah fi’il (kata kerja).
Perdebatan terus berlanjut yang selanjutnya melahirkan ilmu asal usul kata (istiqoq).
Macam-macam isytiqoq
Menurut para ulama’ nahwu isytiqoq dibagi menjadi 4
macam:
1.
Isytiqoq ashgar /
isytiqoq shogir / isytiqoq ‘am
Istiqoq ashgar adalah membuat kata dari
kata selainnya yang memiliki kesamaan struktur kata, dengan syarat kedua kata
tersebut sama dalam makna dan huruf-hurufnya. Misalnya isim fa’il ضارب dan isim maf’ul “مضروب” berasal dari mashdar “الضرب” menurut mazhab bashrah. Atau berasal dari
fi’il menurut mazhab kuffah. Inilah jenis istiqoq yang banyak dibahas di dalam
Ilmu Bahasa Arab.
2.
Isytiqoq
al-akbar / al-ibdal al-lughowy
Adalah isytiqoq yang disebut oleh Ibnu
Jinny sebagai al-isytiqoq al-kabir. Menurut ulama’ lain, istiqoq al-akbar ini
adalah menempatkan formasi satu huruf pada satu kata ke kata yang lain.
Contohnya: طنّ , دنّ, نَعَقَ
, نَهَقَ,
السراط,
الصراط.
Isytiqoq ini dibagi menjadi dua: shorfi
dan lughowy.
Pada prinsipnya model isytiqoq ini
terjadi akibat kemiripan bunyi fonem dari dua huruf yang berbeda karena adanya
kesamaan bunyi kedua huruf tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena
pengucapan bunyi yang salah, atau karena kesalahan dalam mendengarkan bunyi
huruf Arab.
3.
Isytiqoq
al-Kabir / al-Qolbul lughowi.
Istiqoq Akbar dalam pandangan Ibnu Jinny
disebut dengan istiqoq al-akbar. Model isytiqoq ini adalah kata pertamanya
adalah asal, dan kata turunannya adalah cabang. Kedua kata itu berdekatan
secara makna, tetapi susunan hurufnya berbeda-beda.
Contohnya: جَذَبَ، جَبَذَ، حَمَدَ، مَدَحَ
Pada contoh diatas, antara kata ‘jadzaba’
dan ‘jabadza’ berdekatan secara makna yakni ‘menarik’. Demikian pulang antara
kata ‘hamada’ dan ‘madaha’ memilki makna ‘memuji’.
4.
Isytiqoq
al-Kubbar / an-Nahtu
Isytiqoq al-kubbar adalah melahirkan satu
kata dari dua atau lebih kata untuk menjadikannya satu kata yang baru yang
menunjukkan makna yang menjadi unsur beberapa kata sebelumnya.
Contohnya: حَمْدَلَ , kata tersebut merupakan satu kata yang
menggabungkan kalimat : الحمدلله
Dapat dikatakan isytiqoq al-kubbar atau
an-nahtu ini dalam bahasa Indonesia sebagai ‘singkatan’. Wallahu a’lam.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete