Pengertian Redundansi dan Contohnya
Istilah redundansi biasanya
diartikan sebagai berlebih-lebihan. Istilah ini mengacu pada penggunaan kata
dalam suatu kalimat yang dinilai boros atau tidak bermakna.
Misalnya: Bola itu ditendang
oleh Dika.
Contoh diatas tidak akan berbeda
maknanya jika dikatakan: Bola itu ditendang Dika.
Dua kalimat tersebut memiliki
makna yang sama meski hanya dibedakan dengan kata ‘oleh’. Nah, adanya kata ‘oleh’
inilah yang disebut redundansi atau pemborosan kata.
Demikian pula pada contoh
kalimat: “Nita mengenakan baju berwarna merah”.
Contoh kalimat tersebut tidak
akan berbeda maknanya dengan: “Nita berbaju merah”. maka kalimat pertama
tersebut dinamakan redundan yakni terlalu berlebihan dalam menggunakan
kata-kata.
Namun demikian, dalam kajian
semantik, penambahan kata sering kali berdampak terhadap penambahan makna.
Misalnya sebagaimana yang diungkapkan Verhaar (1978), antara contoh kalimat: “Bola
ditendang oleh Dika” dan “Bola ditendang Dika” terdapat perbedaan makna secara
semantik, yang sama hanya informasinya. Dengan adanya kata ‘oleh’ pada kalimat
pertama maka peran objek pelaku ditonjolkan.
Pada prinsipnya, redundansi
merujuk kepada penggunaan kata yang berlebih-lebihan dalam suatu kalimat.
Post a Comment for "Pengertian Redundansi dan Contohnya"